Minggu, 14 November 2010

Properti, Properti, Properti

Sewaktu aku masih di desa, orang yang paling kaya di sana adalah orang yang memiliki banyak sawah! Tidak hanya di desa tempat beliau tinggal, bahkan banyak di desa-desa lain. Tidak hanya sawah, rumah pun banyak, bahkan berita miringnya rumah-rumah yang dimiliki banyak yang digunakan untuk menyimpan istri mudanya. Tapi semua mengakui kalo beliau ini memang orang kaya.

Di film-film indonesia, yang ceritanya tentang kompeni. Pasti orang kayanya adalah para tuan tanah. Alias pemilik tanah, yang tanahnya digarap oleh orang-orang desa yang kemudian ditindasnya. :)

Dan pada suatu saat, aku pernah membeli sebuah VCD seminar dan workshop series, dari Bapak Nasrullah, S.Si, NLP. Beliau menceritakan bahwa sahabat-sahabat Rasullullah adalah pemilik properti yang jumlahnya sangat banyak, seperti Umar ra, memiliki 70.000 properti, Usman ra memiliki properti di sepanjang Aris dan Khaibar.



Semakin penasaran dengan properti, sehingga aku memutuskan untuk memulai mencari tahu, mengapa harus properti yang bisa menjadikan orang lebih kaya? Hingga aku menemukan beberapa alasan, dari beberapa tulisan-tulisan praktisi bisnis properti.

Praktisi Investasi Properti Joe Hartanto, mengatakan alasan mengapa orang harus memilih properti sebagai investasinya. antara lain :
  1. "They are not making anymore LAND"
  2. Kontrol (harga) ada ditangan anda
  3. Terlindungi dari Inflasi
  4. ... dan masih banyak yang lain
Praktisi Developer Properti Aryo Diponegoro, menuliskan di dalam e-booknya alasan mengapa harus memilih properti sebagai bisnis;
  1. Karena merupakan (salah satu) kebutuhan Primer
  2. Harganya (cenderung) selalu naik
  3. ... dan beberapa alasan yang lain
Pengalaman pribadiku dalam membeli properti, yaitu rumah. Ketika mengetahui mencari rumah, dan mengetahui harga rumah yang kini aku miliki pada saat itu adalah 98 juta, karena masih awal, dan bangunan pun belum ada, hanya ditunjukkan lahan yang masih berupa sawah yang sedang dikeringkan aku memutuskan untuk mencari informasi tentang developer tersebut. Setelah yakin, kurang lebih survey 1 mingguan ke perumahan - perumahan yang pernah dibangun, aku kembali ke kantor pemasarannya dan harganya sudah menembus angka 100 jutaan. Juga jumlah unit yang sudah laku sungguh luar biasa. Sehingga unit yang menjadi incaran ternyata sudah ke booking oleh orang lain. Sehingga aku menggeser unit yang kupilih dan segera memberi uang booking sehingga disepakati harga unitku adalah 116 juta. Dan setelah kutempati, aku berbagi cerita dengan tetangga, ternyata dia beli rumah yang tepat disebelahku dengan harga 148juta dengan selisih hari booking hanya 2 hari. LUAR BIASA...

Rasanya sudah banyak alasan, yang menguatkan untuk memilih bisnis properti, meski termasuk bisnis yang tidak mudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar